S Sejarah
Televisi Digital dan Analog
Televisi
analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau
frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan
ke analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (national
Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Kelebihan signal digital
dibanding analog adalah ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya
untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error
correction code ).
Televisi digital dimulai
pada tahun 1988. Saat itu, masyarakat menyadari ada kendala yang tidak dapat
ditembus, untuk terus meningkatkan mutu gambar siaran televisi jika tetap
menggunakan standar analog. Pesawat televisi analog yang pada prinsipnya tidak
dapat menangkap siaran digital karena analog tergantung dari frekuensi dan
orang-orang lebih mau menggunakan pemancar digital. Dalam hal siaran TV digital
menggunakan sistem digital, secara teknik pita spektrum frekuensi audio yang
digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk TV digital sehingga tidak
perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF atau UHF. Untuk menjangkau pelanggan
TV yang bergerak bahkan saat dalam kereta yang berkecepatan tinggi dengan
menggunakan teknik OFDM dapat membagi aliran informasi TV digital.
Perbedaan Penerimaan Sinyal Televisi Digital dan Analog
Televisi Digital
Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis
televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan
sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Jenis penyiaran ini
mempunyai kualitas frekuensi penyiaran yang tinggi dan kelebihan lainnya.
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital (terutama) ditujukan pada peningkatan
kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan
resolusi tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang
jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat
penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sistem TV
digital tidak mengenal gambar tidak jelas, gambar ganda (ghost), dan kualitas
gambar buruk lainnya, karena pada teknik digital hanya dikenal Gambar bagus
atau tidak ada sama sekali.
Adapun kelebihan dari kualitas frekuensi penyiaran
digital adalah Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat
diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum
frekuensi. Penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara
jaringan televisi digital, sedangkan program atau content disediakan oleh
operator yang khusus menyelenggarakan jasa program/content televisi digital
(operator lain). Dari aspek regulasi, terdapat izin penyelenggara jaringan dan
izin penyelenggara jasa program/content sehingga dapat menampung banyak
perusahaan baru yang bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital
mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa
pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi, terjadi efisiensi penggunaan
kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program
saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
Televisi Analog
TV analog adalah mengkodekan informasi gambar dengan
memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Dalam hal ini TV analog atau
penyiaran analog mempunyai sifat yang mengenal gambar yang dihasilkan tidak
jelas ataupun sering kali tidak ada gambarnya sama sekali dalam penanyangannya.
Hal ini disebabkan karena sistem penyiaran dari TV analog itu sendiri yang
sudah dijelaskan diatas yaitu system penyiaran dari TV analog adalah
mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dari sinyal yang
menyebabkan adanya gambar yang jelas dan tidak jelas.
TV analog memvariasikan frekuensi dari sinyal
menyebabkan ada gambar yang jelas dan tidak jelas, sebagai contoh pada saat
kita menyaksikan siaran dari TV analog kita sering menemukan tayangan dengan
gambar yang jelek ataupun tidak jelas, lalu kita perlu memutar atau mengotak
atik antenna sebagai media penangkap sinyal dari TV analog tersebut agar bisa mendapatkan
gambar yang bagus, inilah praktek dari system penyiaran dari TV analog yang
bervariasi dengan voltase dari sinyal tersebut.
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa Televisi digital
atau penyiaran secara digital berbeda dengan penyiaran analog, dan yang menjadi
perbedaan diantara keduanya adalah jika dilihat dari sisi system penyiaran
sampai berimbas atau berujung kepada kualitas dan kuantitas audio dan visual
yang dihasilkan dari dua tipe penyiaran ini.
Perbedaan Produksi
Penggunaan Televisi Analog dan Televisi Digital
Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai
display, sementara TV Digital menggunakan panel layar datar seperti LCD,
plasma, atau LED. Akibatnya, TV Analog cenderung lebih besar dan tebal
dibandingkan dengan TV Digital. TV Analog juga mengonsumsi daya yang lebih
banyak dibandingkan dengan TV Digital.
Resolusi perangkat TV Digital bisa diatur di angka
480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal
sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV
tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog menggunakan resolusi
SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog,
akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak
mungkin diterapkan.
Sumber :
http://jehandwi27.blogspot.co.id/2016/10/sejarah-televisi-digital-dan-analog.html
http://putrisetyarini.blogspot.co.id/2012/01/sejarah-perkembangan-televisi-digital.html
https://simorangkir06.wordpress.com/2015/11/17/perbedaan-televisi-digital-dan-televisi-analog/
https://rianitagiovanni.wordpress.com/2015/11/12/perbedaan-tv-analog-dan-tv-digital/
Komentar
Posting Komentar